translation short story
Unit : 01
The Man and his Dog
The warm sun beat down on the man, the man, clutching the leash tightly.
He walked small steps, very carefully as his dog walked by his side and occasionally stopped to leave his mark. I followed them, trying to catch up, but summer’s heat made me quite weary. The man had just moved into the neighborhood, and I was anxious to meet him. The dog turned and looked, with ears propped high as he watched me walk forward. Then, he continued along the rocky path. The man was old, his hair a snowy white. He wore a short sleeve polo shirt and a pair of khaki shorts, along with flip flops. His dog, golden hair, it almost seemed luminous and glowing when in the sun, by my guess, I’d say it’s a golden retriever.
Suddenly, the man stumbled over some pebbles he must’ve not seen, and his dog quickly came to his rescue, making sure he was okay. The dog kissed his face as he slowly stood up, very gentle. “I’m okay Birdie. I’m okay.” The man reassured his retriever and patted her soft hair I kept walking towards them as the two continued to stroll.
Suddenly, overhead trees covered the path with shade, making the air cooler.
For a moment, the afternoon chase seemed pleasant and relaxing. I stopped and shut my eyes for a moment; I smelled fresh dandelions growing within the weeds off to the side of the path. A cool, summer breeze waved through my long brown hair. Opening my eyes, staring ahead, the man and the dog had gotten farther than I thought they would. I started to sprint, out of the shadows and into the summer atmosphere. I ran until I passed them and stopped in my tracks, blocking their way. That was the first time I saw the man’s face; wrinkled, and old, but kind and gentle.
“Hello, sir,” I spoke to him.
“Who’s that?” He searched frantically behind him, to the side, and blankly, stared forward. The dog sat down to take a rest.
“Don’t you see me?” I waved in front of him, and came closer to shake his hand, and introduce myself. “I’m Cynthia. Cynthia Miller.” His eyebrows were furrowed, and he looked confused. “I’m your neighbor.” I tried to explain further.
“Birdie, you see something?” He asked his pup.
“Mr., don’t you see me?” I was confused, until I finally realized. The man was blind
Laki-laki dan Anjingnya.
Hangatnya Sinar matahari menyelimuti laki-laki itu, laki-laki , yang memegang tali dengan erat. Dia berjalan dengan langkah-langkah kecil, sangat hati-hati karena anjingnya berjalan di sampingnya dan kadang- kadang berhenti untuk meninggalkan jejak. Aku mengikuti mereka, berupaya menyusul, namun musim panas ini membuat saya cukup lelah. Dia baru saja pindah kesekitar sini, dan saya tidak sabar untuk bertemu dengannya. Anjing itu berbalik dan melihat kebelakang , dengan telinga yang bertopang tinggi seperti dia sedang mengamatiku berjalan kedepan. Kemudian, dia berjalan sepanjang jalan berbatu. Laki-laki itu sudah tua, rambutnya seputih salju. Dia mengenakan kemeja lengan polo pendek dan celana pendek khaki, bersama dengan sandal jepit. Anjingnya, berambut keemasan, hampir tampak bercahaya dan bersinar ketika di bawah sinar matahari, menurut dugaan saya , itu adalah anjing emas retriever.
Tiba-tiba, pria itu tersandung diatas beberapa batu kerikil yang tidak diperhatikannya, dan anjingnya datang untuk menyelamatkan nya, memastikan dia baik-baik saja. Anjing itu menjilati wajahnya saat ia perlahan berdiri,dengan lembut. . "Aku baik-baik saja Birdie. Aku baik-baik saja. "Pria itu meyakinkan anjing retrievernya dan mengelus rambut lembutnya .Aku terus berjalan ke arah mereka seperti dua orang yang terus berjalan-jalan.
Tiba-tiba, pohon-pohon rindang yang meneduhkan jalanan , membuat udara menjadi dingin. Untuk sesaat, mengintai di sore hari tampak menyenangkan dan santai. Aku berhenti lalu menutup mata sejenak ; Aku mencium rumput dandelion segar yang tumbuh disamping jalan. Angin Sejuk, dimusim panas meniupkan rambut coklat panjangku. Mataku terbuka, menatap ke depan, laki-laki dan anjing itu sudah jauh berjalan dari yang saya perkirakan.
Aku mulai berlari, keluar dari bayang-bayang kegelapan lalu masuk ke atmosfer yang panas. Aku berlari sampai aku melewati mereka dan berhenti ditengah jalan , menghalangi jalan mereka. Itu adalah pertama kalinya aku melihat wajah laki-laki itu; keriput, dan tua, tapi baik dan lembut.
"Halo, Pak," Saya berbicara dengan dia.
"Siapa itu?" dengan resah dia mencari sumber suara itu, dibelakang, ke samping, dan kosong , menatap ke depan . Anjing itu duduk untuk beristirahat
"Apakah kamu tidak melihat saya?" saya melambaikan tangan di depannya, dan mendekat untuk menjabat tangannya, dan memperkenalkan diri.
"Saya Cynthia. Cynthia Miller. "Alisnya berkerut, dan ia tampak bingung.
"Aku tetanggamu ." Saya mencoba untuk menjelaskan lebih lanjut.
"Birdie, Anda melihat sesuatu?" Tanyanya .
"Pak,tidakkah anda melihat saya ?" Aku bingung, sampai akhirnya aku menyadari. Pria itu buta.
Reflection :
Problems : the problems when I translated this story is hard to find meaning in this story to understand readers but not run away from the context of the story. And also there is an idiom in this story. For examples : “catch up” “beat down” “kissed”which should be translated according necessity of the story, however in the different context of the actual meaning.
Solutions : change the actual meaning is confusing and complicated to be easily for understanding of the readers. Find out implied meaning in the story then change it into explicit meaning . Requires an unnecessary waste and need to be added.
Unit : 01
The Man and his Dog
The warm sun beat down on the man, the man, clutching the leash tightly.
He walked small steps, very carefully as his dog walked by his side and occasionally stopped to leave his mark. I followed them, trying to catch up, but summer’s heat made me quite weary. The man had just moved into the neighborhood, and I was anxious to meet him. The dog turned and looked, with ears propped high as he watched me walk forward. Then, he continued along the rocky path. The man was old, his hair a snowy white. He wore a short sleeve polo shirt and a pair of khaki shorts, along with flip flops. His dog, golden hair, it almost seemed luminous and glowing when in the sun, by my guess, I’d say it’s a golden retriever.
Suddenly, the man stumbled over some pebbles he must’ve not seen, and his dog quickly came to his rescue, making sure he was okay. The dog kissed his face as he slowly stood up, very gentle. “I’m okay Birdie. I’m okay.” The man reassured his retriever and patted her soft hair I kept walking towards them as the two continued to stroll.
Suddenly, overhead trees covered the path with shade, making the air cooler.
For a moment, the afternoon chase seemed pleasant and relaxing. I stopped and shut my eyes for a moment; I smelled fresh dandelions growing within the weeds off to the side of the path. A cool, summer breeze waved through my long brown hair. Opening my eyes, staring ahead, the man and the dog had gotten farther than I thought they would. I started to sprint, out of the shadows and into the summer atmosphere. I ran until I passed them and stopped in my tracks, blocking their way. That was the first time I saw the man’s face; wrinkled, and old, but kind and gentle.
“Hello, sir,” I spoke to him.
“Who’s that?” He searched frantically behind him, to the side, and blankly, stared forward. The dog sat down to take a rest.
“Don’t you see me?” I waved in front of him, and came closer to shake his hand, and introduce myself. “I’m Cynthia. Cynthia Miller.” His eyebrows were furrowed, and he looked confused. “I’m your neighbor.” I tried to explain further.
“Birdie, you see something?” He asked his pup.
“Mr., don’t you see me?” I was confused, until I finally realized. The man was blind
Laki-laki dan Anjingnya.
Hangatnya Sinar matahari menyelimuti laki-laki itu, laki-laki , yang memegang tali dengan erat. Dia berjalan dengan langkah-langkah kecil, sangat hati-hati karena anjingnya berjalan di sampingnya dan kadang- kadang berhenti untuk meninggalkan jejak. Aku mengikuti mereka, berupaya menyusul, namun musim panas ini membuat saya cukup lelah. Dia baru saja pindah kesekitar sini, dan saya tidak sabar untuk bertemu dengannya. Anjing itu berbalik dan melihat kebelakang , dengan telinga yang bertopang tinggi seperti dia sedang mengamatiku berjalan kedepan. Kemudian, dia berjalan sepanjang jalan berbatu. Laki-laki itu sudah tua, rambutnya seputih salju. Dia mengenakan kemeja lengan polo pendek dan celana pendek khaki, bersama dengan sandal jepit. Anjingnya, berambut keemasan, hampir tampak bercahaya dan bersinar ketika di bawah sinar matahari, menurut dugaan saya , itu adalah anjing emas retriever.
Tiba-tiba, pria itu tersandung diatas beberapa batu kerikil yang tidak diperhatikannya, dan anjingnya datang untuk menyelamatkan nya, memastikan dia baik-baik saja. Anjing itu menjilati wajahnya saat ia perlahan berdiri,dengan lembut. . "Aku baik-baik saja Birdie. Aku baik-baik saja. "Pria itu meyakinkan anjing retrievernya dan mengelus rambut lembutnya .Aku terus berjalan ke arah mereka seperti dua orang yang terus berjalan-jalan.
Tiba-tiba, pohon-pohon rindang yang meneduhkan jalanan , membuat udara menjadi dingin. Untuk sesaat, mengintai di sore hari tampak menyenangkan dan santai. Aku berhenti lalu menutup mata sejenak ; Aku mencium rumput dandelion segar yang tumbuh disamping jalan. Angin Sejuk, dimusim panas meniupkan rambut coklat panjangku. Mataku terbuka, menatap ke depan, laki-laki dan anjing itu sudah jauh berjalan dari yang saya perkirakan.
Aku mulai berlari, keluar dari bayang-bayang kegelapan lalu masuk ke atmosfer yang panas. Aku berlari sampai aku melewati mereka dan berhenti ditengah jalan , menghalangi jalan mereka. Itu adalah pertama kalinya aku melihat wajah laki-laki itu; keriput, dan tua, tapi baik dan lembut.
"Halo, Pak," Saya berbicara dengan dia.
"Siapa itu?" dengan resah dia mencari sumber suara itu, dibelakang, ke samping, dan kosong , menatap ke depan . Anjing itu duduk untuk beristirahat
"Apakah kamu tidak melihat saya?" saya melambaikan tangan di depannya, dan mendekat untuk menjabat tangannya, dan memperkenalkan diri.
"Saya Cynthia. Cynthia Miller. "Alisnya berkerut, dan ia tampak bingung.
"Aku tetanggamu ." Saya mencoba untuk menjelaskan lebih lanjut.
"Birdie, Anda melihat sesuatu?" Tanyanya .
"Pak,tidakkah anda melihat saya ?" Aku bingung, sampai akhirnya aku menyadari. Pria itu buta.
Reflection :
Problems : the problems when I translated this story is hard to find meaning in this story to understand readers but not run away from the context of the story. And also there is an idiom in this story. For examples : “catch up” “beat down” “kissed”which should be translated according necessity of the story, however in the different context of the actual meaning.
Solutions : change the actual meaning is confusing and complicated to be easily for understanding of the readers. Find out implied meaning in the story then change it into explicit meaning . Requires an unnecessary waste and need to be added.
Komentar
Posting Komentar